Berita Terbaru :

Rabu, 23 Januari 2013

Cuma Modal 6 Ribu Perak, Air Jadi Bahan Bakar Kompor

 Andi Saputra - detikNews

 
Eddy Suprianto memaerkan temuannya (ari saputra/detikcom)

  • Ini Dia Prototipe Kompor Berbahan Bakar Air
Jakarta - Mahalnya bahan bakar minyak (BBM) menginspirasi segelintir masyarakat mencari energi alternatif. Tidak terkecuali pensiunan pegawai swasta, Eddy Suprianto (57), yang menghabiskan hari-hari di rumah ibunya di Bogor. Dia menciptakan kompor berbahan air.

"Saya menemukan yang sekarang tidak sekali coba. Berulang kali selama 6 bulan," kata Eddy saat menyambangi kantor detikcom, Senin (11/6/2012).

Kegilaannya terhadap dunia kimia menjadi setelah 2008 lalu dia berhasil membuat kompor dengan bahan bakar air. Lantas dia mencoba memperbaiki idenya berkali-kali hingga menjadi alat yang lebih sederhana dan murah meriah.

"Air tinggal dicampur zat kimia yang saya olah. Murah kok, cuma Rp 6 ribu sudah bisa mengubah sebotol air mineral menjadi bahan bakar," ujar Eddy.

Untuk mendapat bahan seharga 6 ribu perak tersebut, cukup mudah didapat di pasaran. Dia yakin jika idenya mendapat paten dari pemerintah, masyarakat Indonesia dapat menyulap air menjadi bahan bakar kompor. "Saya sudah mencoba di rumah, satu gelas air bisa buat untuk memasak air panas atau menggoreng kerupuk. Airnya masih sisa banyak," ungkap Eddy.

Masalah timbul karena temuannya itu memerlukan kompor khusus. Tidak sembarang kompor dapat menyalurkan api dari air 'misterius' yang dicampur dengan alumunium ini. Namun baginya tidak menghalangi untuk segera mendaftarkan temuannya ke Dirjen HAKI.

"Yang akan saya daftarkan adalah paten campuran air dengan bahan kimia yang saya temukan. Lalu temuan ini akan saya demonstrasikan di Kementerian Perdagangan supaya mendapat hibah membuat prototipe kompor yang sesungguhnya karena dana saya cekak. Bikin prototipe kan mahal," harap Eddy.

Dia enggan mendemonstrasikan temuannya ke perusahaan swasta. Dia takut kompornya nanti akan dikomersilkan dan menguntungkan segelintir orang.

"Mau saya, setelah paten saya dibeli pemerintah, lalu biar masyarakat yang membuat campuran airnya. Kompornya biar UKM-UKM yang membikin," demikian cita-cita Eddy.

1 komentar: