Berita Terbaru :
Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Agustus 2013

Cara Pintar Bisnis Jual Barang Secara Online

Bisnis Jual barang secara online perlu memiliki modal yang tak kecil, mereka perlu memiliki komputer dan modem internet. Dalam dunia bisnis anda harus memiliki kesabaran dalam memulai suatu usaha.

"Kegagalan merupakan kunci untuk membuka pintu kesuksesan"

Cara Pintar dalam Bisnis secara Online adalah :

- Anda perlu memiliki shoot/target yang ingin anda promosikan sesuai dengan penjualan anda.

- Ketika anda telah menemukan barang yang ingin anda promosikan buatlah pengumuman barang       yang ingin anda promosikan ke website melalui blog yang anda miliki.

- Pasanglah gambar barang yang menarik untuk anda promosikan di website sehingga bisa membuat konsumen tertarik.

- Buatlah harga yang sesuai untuk mempromosikan barang yang akan anda jual.

- Cantumkan no telp/HP anda di website tersebut ketika anda lebih mudah dihubungi.

Menggunakan bisnis jual barang dengan cara online sangatlah mudah ketika salah satu konsumen mulai tertarik dengan barang dan harga yang anda promosikan, ketika anda sudah mulai berhasil hampir membuat omzet barang anda meningkat anda bisa mempromosikan barang tersebut ke website penjualan yang lainnya dengan mempromosikan melalui link website yang anda kirimkan dengan mengcopy - paste link tersebut.

Dengan begitu semakin banyak anda mempromosikan barang yang anda buat di website semakin banyak pula pendapatan yang anda dapatkan untuk mempromosikan barang anda tersebut.


Sumber : Hervana Febrian

Jumat, 17 Mei 2013

10 Keahlian Yang Dibutuhkan untuk Menjadi Pengusaha Sukses

oleh Nurmayanti

10 Keahlian Yang Dibutuhkan untuk Menjadi Pengusaha Sukses
Setiap pengusaha sukses harus belajar bagaimana menjadi seorang manajer yang hebat. Jika Anda tidak memahami soal manajemen, dipastikan Anda tidak akan pernah mendapatkan tujuan besar sesuai keinginan.
Anda tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk belajar atau mengasah keterampilan yang akan memungkinkan memulai bisnis sendiri.

Sayangnya, banyak orang yang mungkin ternyata juga tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mencari tahu atau menunjukkan kemampuannya.

Bahkan pengusaha besar seperti Mark Zuckerberg harus belajar bagaimana menjadi manajer yang efektif. Jika tidak, perusahaan yang mereka dirikan tidak akan pernah mendunia, tidak peduli betapa keren inovasi yang ditawarkan.

Berikut beberapa keahlian yang harus dimiliki para eksekutif atau pemimpin usaha terutama pemula, seperti mengutip Inc.com, Rabu (6/3/2013).
1. Memiliki gambaran besar
Ketika bertemu dengan seseorang yang mengerti pasar, bagaimana sebuah perusahaan beroperasi, bagaimana bisnis akan berlangsung. Itu semua adalah sebuah potensi untuk dipelajari dalam berbisnis.
Di sisi lain, semua yang Anda tahu dan minati menjadi domain kecil bagi diri Anda sendiri. Itu semua hal yang bisa Anda pakai dalam karir Anda.

2. Ambisi untuk mencapai sesuatu
Jika Anda hidup untuk mencapai hal-hal tertentu, kemudian Anda berusaha untuk mewujudkannya, ini menjadi pertanda baik.
Ambisi mencapai sesuatu yang dicari dari seorang pengusaha pendatang baru. Hal ini sangat membantu, juga jika ditambah kemampuan untuk memberi. Tetapi itu sudah menjadi titik awal yang bagus.

3. Keberanian
Sangat sedikit dari kita benar-benar memiliki kepercayaan yang tinggi. Saat muda, kita beralasan tidak memiliki cukup pengalaman, keberhasilan dan kegagalan yang cukup, untuk mengembangkan kepercayaan diri.
Tapi jika Anda punya nyali untuk setidaknya bertindak seperti yang Anda lakukan, itu sudah cukup untuk meraih kepercayaan orang-orang untuk kepada Anda.

4. Punya kompetensi fungsional
Apa pun yang Anda kerjakan, tapi jika orang tidak berpikir Anda mampu melakukannya secara efektif, lupakan saja.
Saat ini, seorang manajer diharapkan untuk menjadi yang terbaik pada apa yang mereka kelola. Begitulah cara kerjanya.

5. Prioritas dan pengorbanan
Dunia nyata tidak seperti apa yang mereka ajarkan di sekolah. Tidak ada yang pernah hitam dan putih. Itulah mengapa begitu banyak kompetensi manajemen.
Adalah kemampuan Anda untuk secara efektif memprioritaskan dan membuat pengorbanan ketika mengambil keputusan. Mengetahui apa yang penting dan apa yang harus diperhatikan.

6. Mampu memberikan motivasi
Beberapa orang memiliki kemampuan untuk membuat orang bergerak bersama-sama mencapai tujuan. Mereka dapat menjelaskan hal-hal kepada orang lain dengan cara yang mudah dipahami, bahkan kadang mendorong semangat.
Orang seperti ini yang awalnya dinilai lahir sebagai pemimpin. Pada kenyataannya, mereka hanya memiliki keterampilan yang terus berkembang.
7. Pengambil keputusan
Jika Anda bertanya kepada 10 orang saat mengambil keputusan akan sesuatu, Anda hanya akan mendapatkan 10 jawaban berbeda.
Anda harus mendapatkan gagasan jelas tentang ketegasan dan kepemimpinan. Pengambilan keputusan bukan hanya tentang hasil.

Anda harus membuat keputusan yang tepat dengan melakukan penyelidikan, mendengar, penalaran, dan tahu kapan harus mempercayai diri sendiri.
8. Adaptasi
Kita hidup dan bekerja di dunia yang serba cepat. Di mana seorang manajer harus fleksibel, mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi perubahan.

Jika Anda tidak dapat beradaptasi, Anda tidak akan pernah mampu menggerakkan usaha.

Anda tidak akan mampu menghadapi kendala persaingan pasar yang kompetitif.

Anda harus mampu bekerja dengan berbagai kelompok, teman maupun rekan sebaya dengan baik

9. Inisiatif
Anda harus memiliki inisiatif yang kalau bisa tertanam sejak muda. Anda harus pergi mencari tugas yang terberat dan tertinggi maupun yang ringan.

10. Memiliki gaya manajemen top-down
Gaya komando dan pengendalian manajemen sudah tidak populer saat ini.

Gaya yang dicari saat ini, bagaimana Anda menyelesaikan sesuatu melalui pengaturan tujuan yang tepat. Anda bisa menempatkan diri sebagai pemimpin baik ke atas, maksudnya ke pimpinan maupun ke bawah.
Demikian hal-hal yang bisa membuat Anda mencapai menjadi seorang pengusaha sukses. (Nur)

Rabu, 27 Februari 2013

Berkat Telur Asin, Mery Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah


Selasa, 26 Februari 2013 | 10:47 WIB


KONTAN

KOMPAS.com - Telur asin mengantarkan Mery Yani sukses menjadi seorang pengusaha. Tak kuasa melihat usaha telur asin sang kakak hampir tutup, Mery segera mengambil alih. Lewat kerja keras, kini, ia berhasil menjual puluhan ribu telur asin setiap hari.
Pulang ke kampung halaman bukan berarti hilang kesempatan untuk meraih sukses. Mery Yani telah membuktikannya. Hanya butuh waktu empat tahun, perempuan 29 tahun ini berhasil melambungkan usaha telur asin hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan.
Kecintaan pada sang ibu yang terbaring sakit mendorong Mery Yani kembali ke Karawang pada 2005 silam. Padahal, di Jakarta, Mery tengah membangun karier sebagai akuntan di sebuah perusahaan impor.
Hingga akhirnya, ibunda berpulang pada 2007. Mery pun memutuskan untuk menetap di kota kelahirannya, sambil membantu sang ayah membuat pakan ternak dari dedak padi.
Belum surut kesedihannya, ia harus menghadapi kenyataan usaha telur asin milik sang kakak yang kian terpuruk. Mery memang sangat peduli akan usaha telur asin ini. “Telur asin merupakan penyokong hidup saya sejak masih sekolah dulu,” kenangnya. Ia pun tak bisa tinggal diam saat melihat usaha ini terancam tutup karena penjualan terus menyusut.
Beruntung, Mery pernah punya pengalaman menjajakan telur asin dari satu kios ke kios lain di pasar tradisional, semasa sekolah dulu. Berbekal pengalaman itu, ia pun memberanikan diri mengambil alih usaha sang kakak sejak November 2008. Sebagian uang klaim asuransi jiwa mendiang ibu pun menjadi modal awal usahanya.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengawali langkahnya dengan memperkaya pengetahuan soal telur asin, baik dari buku maupun bertanya pada beberapa pengusaha yang lebih dulu terjun di bidang ini. Dari sana, Mery menyusun sebuah peta perencanaan usaha lengkap dengan standar kualitas telur, cara pemasaran, dan sistem manajerial karyawan.
Untuk memenuhi standar kualitas telur, Mery menjalin mitra dengan peternak telur bebek di sekitar Karawang. Ia memberi modal, baik berupa bibit bebek atau uang untuk membeli pakan. Tentu saja, para mitra itu nanti harus menyetor telur bebek ke usaha telur asin milik Mery.
Dalam proses pengasinan pun, lulusan Universitas Tarumanegara ini menggunakan bahan-bahan pilihan. Abu yang digunakan adalah abu hitam yang berasal dari sekam padi yang telah dibakar dan terjamin kebersihannya. Abu itu berasal dari lahan pertanian di sekitar Karawang.
Tak hanya membenahi pasok-an telur dan proses pengasinan, Mery juga mencermati pasar telur asin yang mengenal musim sepi. Nah, di saat pasar sedang sepi, lantaran pasokan telur asin berkurang, Mery segera memasok telur asin buatannya dalam jumlah besar.
Lolos sertifikasi
Sebagai pemain baru, tentu, situasi itu sangat menguntungkan. Bukan hanya soal fulus, cara tersebut juga berhasil mendongkrak merek telur asinnya, Sumber Telur Kilau. Alhasil, setelah merek telurnya banyak dikenal, penjualan Mery pun meningkat.
Dalam tempo setahun, Mery berhasil menggenjot penjualan hingga 1.500 butir per hari. Tak hanya itu, ia pun berhasil mengembalikan modal usahanya.
Sayang, saat penjualan meningkat, ia kembali berhadapan dengan masalah. Ia mendapati beberapa mitra yang ingkar menjual telur bebek untuk pabriknya. “Saya harus sabar mencari mitra lain,” ujar Mery.
Untuk menjaga agar pasokan telur bebek tetap stabil, Mery pun membangun peternakan sendiri. Di peternakan tersebut, Mery memiliki 1.500 ekor bebek yang diangon di sekitar Karawang dan Garut.
Ia juga terus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya. Pada 2010, Mery mendaftarkan telur produksinya ke Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk memperoleh sertifikasi kualitas gizi. Setiap produksi, telur-telur hasil peternakan Mery dan mitranya harus melalui beberapa tahap pengujian. Tahapan tersebut meliputi pencucian telur, pengujian dari segi bentuk dan tingkat keretakan, penyemprotan cairan antibakteri, serta uji laboratorium.
Kegigihan Mery mengemas ulang usahanya itu berbuah manis. Hingga saat ini penjualan telur asin cap Sumber Telur sudah menjangkau beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Kalimantan, Bangka Belitung, dan Lampung. Dalam kegiatan pemasaran, Mery mendapat dukungan lebih dari 50 distributor sesuai standar distributor ala Mery. “Mereka harus tahu kemauan konsumen, yang asin banget atau enggak terlalu asin. Distributor harus kenal betul dulu produknya,” terangnya.
Berkat berbagai standar ini, telur asin Mery bisa terjual 10.000 hingga 15.000 ribu butir telur per hari. Dengan harga jual berkisar Rp 1.700–Rp 2.500 per butir, setiap bulannya Merry telah dapat meraup omzet lebih dari Rp 300 juta.
Selain menyelamatkan usaha yang hampir bangkrut, Mery juga berhasil membuka lapangan kerja. Karyawannya telah berlipat, dari hanya empat orang pada awalnya, kini telah mencapai 30 orang. (Meylisa Badriyani/Kontan)
 
Sumber :
KONTAN
Editor :
Erlangga Djumena