- Mata rabun jauh. Saat mengoperasikan komputer, mata anak terbiasa melihat dekat. Selain itu, radiasi sinar x, ultraviolet, gelombang mikro dan radiasi elektromagnetik frekuensi rendah yang dipaparkan komputer secara terus menerus pada mata, dapat berakibat mata merah dan bergetar.
- Postur tubuh melengkung atau bungkuk, dan badan tidak lentur. Karena posisi duduk, layar monitor, kursi dan meja untuk bermain komputer yang tidak baik.
- Nafsu makan berkurang, kurang gizi dan gangguan pencernaan. Permainan atau games di komputer membuat anak penasaran dan ingin terus mencoba dan mencoba lagi untuk mencapai skor tertinggi, sehingga anak sering menunda atau lupa makan.
- Kecanduan game akan menyebabkan anak kelelahan sehingga menggangu konsentrasinya belajar. Aktifitas yang lain seperti menggambar, bermain, olahraga, bahkan bersosialisasi juga akan semakin berkurang.
- Tulisan tangan jelek. Kegiatan menulis adalah keterampilan yang rumit, membutuhkan kematangan dan integrasi kognitif, persepsi dan keterampilan gerak. Menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain komputer akan mengurangi waktu anak untuk mematangkan keterampilan ini. Hasilnya adalah tulisan yang jelek.
- Gangguan keterampilan komunikasi, kurang gaul dan canggung. Butuh sepuluh tahun pertama dalam hidup anak untuk membangun keterampilan sosial. Termasuk diantaranya komunikasi secara verbal. Keberhasilan seseorang dalam pergaulan ditentukan oleh keterampilannya mengomunikasikan ide, pikiran, dan minatnya terhadap segala sesuatu dan menjalin relasi yang sehat dengan orang lain. Anak-anak yang menggunakan sebagian besar waktunya untuk berhadapan dengan komputer, melewatkan masa penting ini.
- Radiasi ke tubuh, gangguan otot dan darah. Sebuah komponen dalam komputer yang disebut cathode-ray tube (CRT) pada layar monitor menghasilkan radiasi tinggi hingga jarak 30 cm. Tingkat radiasi sebesar 3 miligaus (mG) memancar dalam jarak 30 cm dari arah depan, dan 4 mG dari arah samping, dalam jarak yang sama. Paparan yang terlalu lama mengakibatkan pengguna komputer jadi lebih mudah sakit.
- Obesitas. Menggunakan sebagian besar waktu di depan komputer untuk bermain dan belajar, sama dengan menghambat aktifitas fisik yang penting untuk mengubah kalori menjadi energi.
- Keterampilan motorik halus terhambat. Sekitar 69 % anak bisa menggunakan mouse komputer tapi hanya 11 % yang bisa mengikat tali sepatunya. Demikian temuan sebuah riset. Artinya sebagian besar anak melewatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan motorik yang penting untuk menolong diri mereka sendiri. Peluang untuk mengembangkan kemandirian tidak dimanfaatkan, akibatnya ketergantungan anak pada orang dewasa akan menjadi lebih lama.
- Carpal tunnel syndrome (CTS). Gangguan pada carpal tunnel – saluran antara telapak tangan dengan pergelangan tangan- yang kerap dialami orang yang sering menggunakan komputer atau bermain video games selama berjam-jam.
Sabtu, 02 Februari 2013
10 Bahaya Bermain Komputer
Senin, 28 Januari 2013
7 Web Browser Tercepat di Dunia
1. Mozilla Firefox
Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat
dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-platform
gratis yang dikembangkan oleh Yayasan Mozilla dan ratusan sukarelawan.
Versi 3.0 dirilis pada 17 Juni 2008.
Sebelum rilis versi 1.0-nya pada 9 November 2004, Firefox telah
mendapatkan sambutan yang sangat bagus dari pihak media, termasuk dari
Forbes dan Wall Street Journal. Dengan lebih dari 5 juta download dalam
12 hari pertama rilisnya dan 6 juta hingga 24 November 2004, Firefox 1.0
adalah salah satu perangkat lunak gratis, sumber-terbuka (open-source)
yang paling banyak digunakan di antara pengguna rumahan.
Melalui Firefox, Yayasan Mozilla betujuan untuk mengembangkan sebuah
browser web yang kecil, cepat, simpel, dan sangat bisa dikembangkan
(terpisah dari Mozilla Suite yang lebih besar). Firefox telah menjadi
fokus utama perkembangan Mozilla bersama dengan client e-mail Mozilla
Thunderbird, dan telah menggantikan Mozilla Suite sebagai rilis browser
resmi Yayasan Mozilla.
Di antara fitur populer Firefox adalah pemblokir pop-up yang sudah
terpasang di dalamnya, dan sebuah mekanisme pengembangan (extension)
untuk menambah fungsionalitas tambahan. Meskipun fitur-fitur ini sudah
tersedia untuk beberapa lamanya di browser-browser lainnya seperti
Mozilla Suite dan Opera, Firefox merupakan browser pertama yang
mendapatkan penerimaan dalam skala sebesar ini. Firefox ditargetkan
untuk mendapat sekitar 10% pangsa pasar Internet Explorer keluaran
Microsoft (browser paling populer dengan margin yang besar (per 2004)
hingga tahun 2005, yang telah disebut oleh banyak orang sebagai tahun
kembalinya perang browser.
Firefox telah mendapatkan perhatian sebagai alternatif kepada Internet
Explorer sejak Explorer dikecam karena tuduhan ketidakamanannya—pihak
yang setuju terhadap anggapan ini mengatakan Explorer tidak mengikuti
standar Web, menggunakan komponen ActiveX yang sering membahayakan, dan
kelemahannya terhadap pemasangan spyware dan malware—dan kurangnya
fitur-fitur yang dianggap pemakai Firefox penting. Microsoft sendiri
telah merespons bahwa mereka tidak menganggap jika isu-isu mengenai
keamanan dan fitur Explorer perlu dikhawatirkan.
Memang web browser ini sangat cepat dan add ons-nya mudah di modifikasi tapi sayang berat dan banyak makan resource.
2. Google Chrome & Chromium
Google
Chrome adalah sebuah penjelajah web sumber terbuka yang dikembangkan
oleh Google dengan menggunakan mesin rendering WebKit. Proyek sumber
terbukanya sendiri dinamakan Chromium.
Versi beta untuk Microsoft Windows diluncurkan pada 2 September 2008 dalam 43 bahasa. Versi Mac OS X dan Linux sudah dirilis
Chromium is the open-source project behind Google Chrome. We invite you to join us in our effort to:
- Help build a safer, faster, and more stable way for all Internet users to experience the web
- Create a powerful platform for developing a new generation of web applications
Menurut saya web browser ini lebih baik karena cepat, ringan, mudah di tambah ekstensi,dan makan sedikit resource.
3. Internet Explorer
Windows
Internet Explorer (sebelumnya dikenal sebagai Microsoft Internet
Explorer, disingkat IE atau MSIE) adalah sebuah penjelajah web dan
perangkat lunak tak bebas yang gratis dari Microsoft, dan disertakan
dalam setiap rilis sistem operasi Microsoft Windows sejak 1995. Pada
mulanya, Internet Explorer dirilis sebagai bagian dari paket Plus! for
Windows 95 (Inggris) pada saat itu.
Internet Explorer digunakan secara luas sejak tahun 1999, meliputi 95%
dari keseluruhan penggunaan penjelajah web selama tahun 2002 hingga
tahun 2003 dengan Internet Explorer 5 dan Internet Explorer 6. Lama
kelamaan, ia kehilangan pangsa pasar sejak terlibat dengan kompetisi
penjelajah web, dan kini meliputi 55,92%. Microsoft telah menghabiskan
dana hingga 100 juta dolar per tahun untuk mengembangkan Internet Explorer di tahun 1990an, dengan 1.000 orang yang bekerja di dalamnya.
Sejak rilis pertamanya, Microsoft telah menambahkan fitur dan teknologi
seperti penampilan tabel dasar (di versi 1.5), XMLHttpRequest (Inggris)
(di versi 5) yang membantu pembuatan halaman web, dan Nama Domain yang
Terinternasionalisasi (di versi 7) yang memungkinkan situs web yang
menggunakan alamat berkarakter non-Latin (seperti karakter Kanji)
diketikkan secara normal pada address bar Internet Explorer.
Rilis stabil Internet Explorer paling baru adalah Internet Explorer 9,
yang tersedia sebagai pembaharuan gratis bagi Windows 7, Windows Vista,
dan Windows Server 2008.
Web browser ini adalah bawaan dari windows. tapi sekarang saya udah gak pernah pake lagi.
4. Opera
Opera adalah penjelajah web dan paket perangkat lunak Internet
antar-platform. Opera terdiri dari kumpulan perangkat lunak untuk
Internet seperti penjelajah web, serta perangkat lunak untuk membaca dan
mengirim surat elektronik. Opera dibuat oleh Opera Software yang
bermarkas di Oslo, Norwegia. Opera dapat dijalankan di berbagai sistem
operasi, termasuk Microsoft Windows, Mac OS X, Solaris, FreeBSD dan
Linux.
Opera dikenal karena memiliki banyak fitur yang kemudian diadopsi oleh
penjelajah web lainnya. Meskipun memiliki berbagai kelebihan, Opera
hanya mendapat sebagian kecil pangsa pasar browser komputer pribadi di
seluruh dunia. Namun, Opera memiliki pangsa pasar yang lebih besar pada
perangkat mobile seperti ponsel, smartphone, dan personal digital
assistant. Berbagai edisi Opera dapat digunakan untuk perangkat yang
menggunakan Maemo, BlackBerry, Symbian, Windows Mobile, Android, dan
sistem operasi iPhone, serta Java ME.Sekitar 120 juta ponsel telah
dipasarkan dengan browser Opera di dalamnya.Opera adalah satu-satunya
penjelajah web komersial yang tersedia untuk Nintendo DS dan Wii.
Beberapa televisi memiliki browser Opera dalam set-top box atau kotak
pengaturannya. Adobe Systems memiliki lisensi teknologi Opera untuk
digunakan dalam Adobe Creative Suite.
Opera adalah web browser unggulan untuk HP, tapi bukan untuk PC.
5. Safari
Safari adalah sebuah penjelajah web buatan Apple Inc. yang awalnya
ditujukan khusus bagi sistem operasi Mac OS. Safari dipasang bersama Mac
OS X dan merupakan penjelajah web bawaan (default) di sistem operasi
tersebut sejak Mac OS X v10.3. Sebelumnya dari tahun 1997 hingga 2003,
Mac OS X menggunakan Internet Explorer for Mac sebagai penjelajah web
bawaan. Pada 11 Juni 2007, versi pratayang untuk Windows baik yang cocok
untuk Windows XP dan Windows Vista dari Safari diperkenalkan pada
Muktamar Pengembang Sedunia Apple di San Francisco.
Safari adalah browser bawaan Apple. Tapi orang jarang menggunakan ini.
6. Maxthon
Sebuah
web browser terbaru buatan indonesia yang lansung melesat dan menjadi
salah satu browser tercepat. Bahkan maxthon kini sudah tersedia di
android.
7. Avant
Browser
ini merupakan kembaran Internet Explorer. Untuk pengguna Internet yang
suka ganti-ganti proxi, web ini perlu di pertimbangkan.
Minggu, 27 Januari 2013
Internet Marketing untuk Pemula dan Professional
Apa itu internet marketing, dan mengapa internet itu perlu, serta
bagaimana menjalankannya, akan saya bahas di artikel ini. Selamat
membaca.
Internet marketing, sesuai dengan namanya adalah upaya pemasaran melalui internet sebagai medianya. Di tengah hiruk pikuk masyarakat di internet, serta mulai berubahnya internet sebagai kebutuhan primer, pemasaran melalui internet mutlak diperlukan.
Apa yang dilakukan orang itu di internet? Mereka berteman dan bersosialisasi, publikasi, mengakses dan mengambil sesuatu, diskusi, menjual, berbelanja, dan berbagai aktifitas online lainnya. Jutaan orang sudah mengakses internet, baik lokal maupun global. Aktifitas berinternet yang tinggi itu membuat pasar internet semakin tinggi, dan menjadi peluang yang nyata bagi pebisnis-pebisnis untuk mengarahkan pasarnya ke sana.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah “Siapkah Anda untuk masuk ke dunia internet marketing, dan mengarahkan bisnis Anda ke dunia maya?”
Jika Anda siap, maka Anda harus mengetahui bagaimana menjalankan pemasaran internet. Mari kita bahas lagi.
Pemasaran internet sekarang mulai banyak yang lakukan itu karena 3 hal: Mudah, Murah, dan Scalable.
Internet Marketing itu Mudah. Ya, karena hampir semua orang bisa melakukannya. Sudah banyak situs dan layanan yang bisa kita gunakan. Melakukannya juga bisa dari mana saja, baik di rumah, kantor, atau di mana saja, selama terhubung dengan internet.
Internet Marketing itu Murah (bahkan gratis). Tidak percaya? Untuk mempublikasikan produk atau layanan kita, kita bisa menggunakan situs jejaring sosial, seperti Facebook atau Twitter. Bisa juga dengan membuat blog-blog di layanan gratisan, seperti Blogger, atau WordPress. Bisa juga masuk ke forum-forum, seperti KasKus atau SupplierLokal.com. Semua gratis!
Mau yang berbayar sedikit? Sewalah nama domain dan hosting, yang biayanya variatif, mulai dari Rp. 35.000,- hingga ratusan ribu. per tahun. Lalu buatlah situs Anda sendiri dengan nama yang sudah dipilih tadi.
Internet Marketing itu Scalable. Scalable artinya terukur. Memasarkan sesuatu di internet itu sangat bisa diukur, baik jangkauannya atau tingkat keberhasilannya. Anda ingin memasarkan produk untuk area kota Anda saja? Bisa! Atau mau ke tingkat nasional atau global? Bisa!
Lihat saja, sekarang banyak bermunculan situs-situs yang mengejar pangsa pasar lokal saja, seperti Groupon, atau jejaring sosial yang bermain-main di wilayah lokal, seperti Foursquare dan Koprol. Begitupun media periklanan, di mana Anda bisa beriklan di internet hanya untuk wilayah tertentu saja, atau pangsa pasar tertentu saja. Semua bisa di internet.
Anda juga bisa mengukur berapa tingkat keberhasilan promosi online Anda. Sangat bisa! Ada banyak tools yang bisa membantu Anda untuk ini.
Hebat, bukan? Nah, sekarang pasti Anda bertanya-tanya bagaimana untuk memulai pemasaran via internet ini. Tapi tahan penasaran Anda. Kita akan bahas di tulisan selanjutnya.
Selamat beraktifitas, selamat selamanya!
Internet marketing, sesuai dengan namanya adalah upaya pemasaran melalui internet sebagai medianya. Di tengah hiruk pikuk masyarakat di internet, serta mulai berubahnya internet sebagai kebutuhan primer, pemasaran melalui internet mutlak diperlukan.
Hampir semua orang sekarang bisa mengakses internet melalui berbagai media, terutama media bergerak. Perubahan gaya hidup dari gaya hidup offline, mengarah ke gaya hidup online membuat “lalu-lalang” manusia di dunia maya, seperti situs-situs jejaring sosial, forum diskusi, dan sebagainya, begitu padat dan pesat.
Apa yang dilakukan orang itu di internet? Mereka berteman dan bersosialisasi, publikasi, mengakses dan mengambil sesuatu, diskusi, menjual, berbelanja, dan berbagai aktifitas online lainnya. Jutaan orang sudah mengakses internet, baik lokal maupun global. Aktifitas berinternet yang tinggi itu membuat pasar internet semakin tinggi, dan menjadi peluang yang nyata bagi pebisnis-pebisnis untuk mengarahkan pasarnya ke sana.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah “Siapkah Anda untuk masuk ke dunia internet marketing, dan mengarahkan bisnis Anda ke dunia maya?”
Jika Anda siap, maka Anda harus mengetahui bagaimana menjalankan pemasaran internet. Mari kita bahas lagi.
Pemasaran internet sekarang mulai banyak yang lakukan itu karena 3 hal: Mudah, Murah, dan Scalable.
Internet Marketing itu Mudah. Ya, karena hampir semua orang bisa melakukannya. Sudah banyak situs dan layanan yang bisa kita gunakan. Melakukannya juga bisa dari mana saja, baik di rumah, kantor, atau di mana saja, selama terhubung dengan internet.
Internet Marketing itu Murah (bahkan gratis). Tidak percaya? Untuk mempublikasikan produk atau layanan kita, kita bisa menggunakan situs jejaring sosial, seperti Facebook atau Twitter. Bisa juga dengan membuat blog-blog di layanan gratisan, seperti Blogger, atau WordPress. Bisa juga masuk ke forum-forum, seperti KasKus atau SupplierLokal.com. Semua gratis!
Mau yang berbayar sedikit? Sewalah nama domain dan hosting, yang biayanya variatif, mulai dari Rp. 35.000,- hingga ratusan ribu. per tahun. Lalu buatlah situs Anda sendiri dengan nama yang sudah dipilih tadi.
Internet Marketing itu Scalable. Scalable artinya terukur. Memasarkan sesuatu di internet itu sangat bisa diukur, baik jangkauannya atau tingkat keberhasilannya. Anda ingin memasarkan produk untuk area kota Anda saja? Bisa! Atau mau ke tingkat nasional atau global? Bisa!
Lihat saja, sekarang banyak bermunculan situs-situs yang mengejar pangsa pasar lokal saja, seperti Groupon, atau jejaring sosial yang bermain-main di wilayah lokal, seperti Foursquare dan Koprol. Begitupun media periklanan, di mana Anda bisa beriklan di internet hanya untuk wilayah tertentu saja, atau pangsa pasar tertentu saja. Semua bisa di internet.
Anda juga bisa mengukur berapa tingkat keberhasilan promosi online Anda. Sangat bisa! Ada banyak tools yang bisa membantu Anda untuk ini.
Hebat, bukan? Nah, sekarang pasti Anda bertanya-tanya bagaimana untuk memulai pemasaran via internet ini. Tapi tahan penasaran Anda. Kita akan bahas di tulisan selanjutnya.
Selamat beraktifitas, selamat selamanya!
Sabtu, 26 Januari 2013
Komputer 3D Tembus Pandang Dengan Kontrol Gerak Memberikan Kilasan Masa Depan
Beberapa orang percaya dengan sebuah masa depan yang besar, seperti
tampilan komputer dengan kontrol gerak yang kita lihat di laporan
minoritas 20th Century Fox tidak dapat kita pungkiri, dan bentuk dasar
(prototipe) komputer yang di desain oleh orang magang dengan Grup Ilmu
Pengetahuan Terapan Microsoft mungkin menjadi langkah pertama dalam
membuat masa depan menuju kenyataan. Murid Kedoktoran Institusi
Massachussette dan Asisten Riset Media Laboratorium MIT Jinha Lee
baru-baru ini merubah cara kita berinteraksi dengan desktop Komputer.
Ketika kemajuan telah dibuat dengan Teknologi Display 3D, teknologi 3D
masih belum tersebar di komputer dan Lee mau merubah itu. Hasil dari
pekerjaannya adalah memasangkan Komputer Desktop dengan display
transparan 3D dan Antarmuka Unik berdasar-gerak yang bisa merubah cara
kita memakai Komputer.
"Ilmuwan Komputer Ivan Sutherland pernah sekali menyebut sebuah display komputer 'kaca yang menjadi negeri ajaib matematika,' dan aku selalu bercita-cita untuk berjalan di negeri ajaib ini untuk berinteraksi dengan sesuatu yang abstrak," tulis Lee di blognya. Kreasi Lee, dibangun dalam kerja sama dengan periset dan insinyur di Grup Ilmu Pengetahuan Terapan Microsoft.
Komputer Lee menggunakan display transparan dengan teknologi 3D dan pengenalan gerak. Pergerakan muncul di belakang layar bukan terletak dimuka karena sesuai dengan kebanyakan kontrol sistem berdasar-gerak, dan sistem kamera depan-wajah melacak wajah pengguna jadi pertunjukkan perspektif 3D di display komputer disesuaikan dengan tepat ketika pengguna memindahkan posisinya. Mesin operator juga bisa mengontrol komputer dengan keyboard standar dan trackpad yang terletak dibelakang display.
Antarmuka pengguna di Komputer Lee menunjukkan tumpukan jendela dalam lingkungan 3D. Komputer melacak tangan pengguna pada ketiga sumbu, memungkinkan operator untuk menangkap item yang tampil pada layar dan berinteraksi dengannya dalam tiga dimensi dengan menggerakkan objek virtual sepanjang sumbu x, y, atau z. Kombinasi inovatif ini menjadi solusi membuka berbagai kemungkinan untuk software komputer dan menjadi jauh lebih maju dan serbaguna daripada teknologi layar sentuh, yang hanya menyediakan dua dimensi bagi pengguna untuk berinteraksi.
"Penguna dapat dengan santai membuka desktop tembus pandang 3D dan mengetik di keyboard menggunakan trackpad sebagai lingkungan operasi 2D," ujar Lee. "Jendela-jendela atau file dirasakan untuk ditempatkan dalam ruang 3 Dimensi antara layar dan input data. Pengguna dapat mengangkat tangannya untuk meraih jendela-jendela display dan mengatur mereka dalam ruang 3D."
Lee tidak mengatakan adanya kemungkinan teknologi 3D Komputer Desktop tembus pandang ini akan diproduksi.
Sumber :
BGR
Kamis, 24 Januari 2013
Dari Sampah Menjadi Listrik
Sejumlah petugas mengawasi
beroperasinya delapan unit mesin pembangkit listrik dengan total
kapasitas terpasang 10,5 megawatt di areal Tempat Pembuangan Sampah
Akhir Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa pekan lalu.
Aliran listrik itu masuk ke sistem kelistrikan Jawa dan Bali yang
dikelola PT Perusahaan Listrik Negara. Nantinya, listrik yang dialirkan
itu mencapai 26 megawatt.
okasi kedelapan unit mesin pembangkit listrik itu tidak jauh dari tumpukan sampah setinggi 20 meter. Meski sampah menggunung, tidak tercium aroma busuk yang menyengat di lokasi tersebut. Bagian atas timbunan sampah dilapisi tanah dan tertutup rapat oleh terpal plastik berwarna hitam agar hampa oksigen.
Dalam proses fermentasi itu, sampah organik membusuk dan menghasilkan gas metana. Kemudian, gas metana disaring dari kotoran padat yang dikandung dan suhu distabilkan sesuai dengan spesifikasi mesin pembangkit. Gas metana yang dihasilkan ”bukit” sampah itu dialirkan melalui pipa untuk mengoperasikan mesin-mesin pembangkit listrik di areal tempat pembuangan sampah tersebut.
Dengan memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik, hal ini sekaligus mengatasi persoalan sampah di kota-kota besar. Produksi sampah naik, sementara pengolahannya tidak maksimal. Akibatnya, sampah menggunung dan tidak terurus. Selain menimbulkan bau tak sedap, sampah juga mengganggu keindahan, mencemari air dan tanah, serta dapat menjadi sumber penularan penyakit.
Di sejumlah daerah, pemerintah sulit mencari lahan tempat pembuangan sampah. Bahkan, sampah longsor dan menelan korban jiwa sebagaimana terjadi di TPA Leuwi Gajah, Bandung. ”Dengan mengolah sampah jadi listrik, dua masalah teratasi, yakni pencemaran lingkungan dan keterbatasan bahan bakar fosil,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kardaya Warnika.
Di Indonesia, baru TPA Bantar Gebang, Bekasi, dan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan yang merintis penerapan teknologi yang mengintegrasikan pengolahan sampah terpadu. Jadi, sampah yang ada didaur ulang lalu dimanfaatkan komposnya dan juga dikelola menjadi energi listrik.
Proyek pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta kepada dua pemenang tender, yakni PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy, pada Desember 2008 dengan mekanisme sewa-beli selama 15 tahun dan nilai investasi Rp 700 miliar. Setelah masa kontrak berakhir, semua fasilitas yang dibangun investor menjadi milik Pemprov DKI Jakarta.
Selama masa kontrak itu, pengelola harus menerapkan beberapa teknologi pengelolaan sampah, yakni penumpukan sampah dengan metode berlapis, pemilahan sampah organik dan non-organik dengan menumpuk dalam bangunan fasilitas daur ulang material, serta metode pemanasan sampah.
Menurut Wakil Direktur PT Navigat Organic Energy Indonesia Budiman Simadjaja, kegiatan usaha itu masih merugi karena daya listrik yang dihasilkan relatif kecil. Selain itu, harga jual listrik ke PLN hanya Rp 820 per kilowatt hour (kWh). ”Baru untung kalau daya listrik meningkat,” ujarnya.
Dalam pengelolaan TPA Bantar Gebang, sedikitnya 500 karyawan dipekerjakan dan sebagian besar merupakan warga setempat. Adapun ribuan pemulung di tempat pembuangan sampah dibiarkan mengumpulkan sampah di titik akhir pembuangan sebelum timbunan sampah itu diolah. ”Kami berusaha tidak mengganggu aktivitas para pemulung,” kata Budiman
Komitmen rendah
Pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sampah ini bisa dikembangkan di setiap kota besar. Penutupan tempat pembuangan sampah terbuka telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Saat ini, hampir semua kota dan kabupaten di Indonesia menggunakan tempat pembuangan sampah terbuka. Namun, sejauh ini belum ada langkah dan program nyata yang dilaksanakan pemerintah daerah.
Padahal, menurut data Kementerian ESDM, secara nasional biomassa berpotensi menghasilkan listrik 49.810 MW, termasuk dari sampah kota. Saat ini, kapasitas terpasang untuk biomassa baru sebanyak 445 MW atau 0,89 persen dari total potensi tenaga listrik energi ramah lingkungan itu. Khusus untuk biogas dari sampah, dari 38 kota dan kabupaten di Indonesia, potensi listrik diperkirakan mencapai 236 MW.
Wakil Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Djoko Winarno memaparkan, kendala utama rendahnya pemanfaatan sampah organik untuk tenaga listrik adalah tingginya biaya investasi untuk mengumpulkan sampah, memilah antara sampah organik dan non-organik, mengolah sampah organik menjadi biogas, serta membangun pembangkit listrik tenaga sampah.
Rendahnya harga jual listrik dari pembangkit listrik tenaga sampah mengakibatkan biaya investasi sulit kembali, terutama jika memakai teknologi gasifikasi. Harga keekonomian listrik dari sampah itu di atas Rp 1.000 per kWh, sedangkan saat ini harganya baru Rp 820 per kWh. ”Jika harga jual listrik terlalu rendah, investor akan enggan berinvestasi dalam bisnis pengolahan sampah,” ujarnya.
Apalagi, pengolahan sampah untuk tenaga listrik itu berisiko tinggi, menimbulkan konflik sosial dengan warga sekitar yang terganggu oleh hilir mudiknya truk pengangkut sampah dan aroma busuk sampah. Para pemulung juga merasa terancam sumber nafkahnya dengan adanya kegiatan pengolahan sampah.
Selain itu, sebagian besar pemerintah daerah juga tidak mengalokasikan dana pengelolaan sampah yang memadai. Agar sampah bisa dikelola dengan baik, idealnya biaya pengelolaan sampah di atas Rp 200.000 per ton. Kenyataannya, sebagian daerah hanya berani mengalokasikan dana Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per ton, bahkan banyak daerah tidak mengalokasikan biaya pengelolaan sampah.
Sejauh ini, baru Pemprov DKI Jakarta yang mengalokasikan dana Rp 103.000 per ton untuk pengelolaan sampah, dan 20 persen di antaranya masuk ke kas Pemerintah Kota Bekasi sebagai kompensasi pemakaian lahan di Bekasi untuk TPA. Adapun volume sampah di Jakarta sekitar 6.000 ton per hari. ”Untuk mengembalikan modal, kami memproduksi kompos dan pihak Navigat memproduksi biogas untuk tenaga listrik,” kata Wakil Direktur PT Godang Tua Jaya, Linggom Lumban Toruan.
Direktur Eksekutif Lembaga Reformasi Pelayanan Dasar Fabby Tumiwa menambahkan, pemanfaatan listrik dari sampah juga terkendala buruknya sistem pengumpulan sampah di banyak kota. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya, jumlah sampah yang diproduksi dan dibawa ke TPA di beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah hanya 15 persen dari total volume sampah. ”Banyak sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan atau dibakar,” ujarnya.
”Kondisi sebagian besar TPA tidak memenuhi standar penerapan teknologi pengolahan sampah. Volume sampah yang dibuang juga melebihi kapasitas TPA dan bercampur antara sampah organik dan non-organik,” ujarnya. Jadi, kalau ada pelaku usaha yang hendak berinvestasi dalam bidang pengolahan sampah, dia harus menambah biaya untuk menata ulang TPA.
Insentif harga
Untuk menarik minat investor, pemerintah baru menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2012 tentang harga pembelian tenaga listrik oleh PT PLN dari pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah atau kelebihan tenaga listrik. Aturan pelaksanaan itu juga memuat tentang harga jual listrik dari pembangkit listrik berbasis sampah kota.
Dalam aturan tersebut, harga jual listrik dengan kapasitas hingga 10 MW, apabila berbasis sampah kota dengan teknologi ”sanitary landfill”, ditetapkan Rp 850 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan menengah dan Rp 1.198 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan rendah. ”Sanitary landfill” merupakan teknologi pengolahan sampah dalam kawasan tertentu yang terisolasi sampai aman untuk lingkungan.
Sementara harga jual listrik berbasis sampah kota menggunakan teknologi ”zero waste” ditetapkan Rp 1.050 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan menengah dan Rp 1.398 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan menengah. ”Zero waste” merupakan teknologi pengelolaan sampah sehingga terjadi penurunan volume sampah yang signifikan melalui proses terintegrasi dengan gasifikasi atau insinerator dan anaerob.
Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan PT PLN Mohamad Sofyan mengatakan, pihaknya mendukung penetapan harga listrik berbasis biomassa dan sampah kota oleh pemerintah. Apalagi, saat ini biaya penyediaan listrik jika memakai bahan bakar minyak Rp 2.300 per kWh. Selama ini, penetapan harga listrik berbasis biomassa berdasarkan negosiasi bisnis. Harga jual listrik di TPSA Bantar Gebang, misalnya, baru Rp 820 per kWh.
Sejumlah pemerintah daerah mulai menjajaki kerja sama dengan pelaku usaha pengolahan sampah untuk mengantisipasi pemberlakuan UU tentang pengolahan sampah. Studi mengenai potensi tenaga listrik berbasis biogas dari sampah dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, dan Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah Kota Surabaya, misalnya, berencana mengolah sampah di TPA Benowo dengan volume sampah 2.562 ton per hari mulai tahun ini dengan menggandeng PT Navigat Organic Energy Indonesia.
”Agar proyek pengolahan sampah berjalan baik dan layak secara ekonomi, pemda perlu mengalokasikan biaya pengelolaan dan volume sampah minimal 800 ton per hari. Karena itu, pemda-pemda sebaiknya membangun TPA regional sehingga kami dapat mengolah sampah dengan baik dan dapat menghasilkan tenaga listrik untuk dijual dan mengembalikan biaya investasi,” kata Budiman.
Tentu perlu komitmen kuat pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah agar sampah memberi manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan. Dengan menggunakan teknologi, sampah juga dapat menjadi tenaga listrik yang menerangi jutaan penduduk.
(EVY RACHMAWATI)
okasi kedelapan unit mesin pembangkit listrik itu tidak jauh dari tumpukan sampah setinggi 20 meter. Meski sampah menggunung, tidak tercium aroma busuk yang menyengat di lokasi tersebut. Bagian atas timbunan sampah dilapisi tanah dan tertutup rapat oleh terpal plastik berwarna hitam agar hampa oksigen.
Dalam proses fermentasi itu, sampah organik membusuk dan menghasilkan gas metana. Kemudian, gas metana disaring dari kotoran padat yang dikandung dan suhu distabilkan sesuai dengan spesifikasi mesin pembangkit. Gas metana yang dihasilkan ”bukit” sampah itu dialirkan melalui pipa untuk mengoperasikan mesin-mesin pembangkit listrik di areal tempat pembuangan sampah tersebut.
Dengan memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik, hal ini sekaligus mengatasi persoalan sampah di kota-kota besar. Produksi sampah naik, sementara pengolahannya tidak maksimal. Akibatnya, sampah menggunung dan tidak terurus. Selain menimbulkan bau tak sedap, sampah juga mengganggu keindahan, mencemari air dan tanah, serta dapat menjadi sumber penularan penyakit.
Di sejumlah daerah, pemerintah sulit mencari lahan tempat pembuangan sampah. Bahkan, sampah longsor dan menelan korban jiwa sebagaimana terjadi di TPA Leuwi Gajah, Bandung. ”Dengan mengolah sampah jadi listrik, dua masalah teratasi, yakni pencemaran lingkungan dan keterbatasan bahan bakar fosil,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kardaya Warnika.
Di Indonesia, baru TPA Bantar Gebang, Bekasi, dan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan yang merintis penerapan teknologi yang mengintegrasikan pengolahan sampah terpadu. Jadi, sampah yang ada didaur ulang lalu dimanfaatkan komposnya dan juga dikelola menjadi energi listrik.
Proyek pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta kepada dua pemenang tender, yakni PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy, pada Desember 2008 dengan mekanisme sewa-beli selama 15 tahun dan nilai investasi Rp 700 miliar. Setelah masa kontrak berakhir, semua fasilitas yang dibangun investor menjadi milik Pemprov DKI Jakarta.
Selama masa kontrak itu, pengelola harus menerapkan beberapa teknologi pengelolaan sampah, yakni penumpukan sampah dengan metode berlapis, pemilahan sampah organik dan non-organik dengan menumpuk dalam bangunan fasilitas daur ulang material, serta metode pemanasan sampah.
Menurut Wakil Direktur PT Navigat Organic Energy Indonesia Budiman Simadjaja, kegiatan usaha itu masih merugi karena daya listrik yang dihasilkan relatif kecil. Selain itu, harga jual listrik ke PLN hanya Rp 820 per kilowatt hour (kWh). ”Baru untung kalau daya listrik meningkat,” ujarnya.
Dalam pengelolaan TPA Bantar Gebang, sedikitnya 500 karyawan dipekerjakan dan sebagian besar merupakan warga setempat. Adapun ribuan pemulung di tempat pembuangan sampah dibiarkan mengumpulkan sampah di titik akhir pembuangan sebelum timbunan sampah itu diolah. ”Kami berusaha tidak mengganggu aktivitas para pemulung,” kata Budiman
Komitmen rendah
Pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sampah ini bisa dikembangkan di setiap kota besar. Penutupan tempat pembuangan sampah terbuka telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Saat ini, hampir semua kota dan kabupaten di Indonesia menggunakan tempat pembuangan sampah terbuka. Namun, sejauh ini belum ada langkah dan program nyata yang dilaksanakan pemerintah daerah.
Padahal, menurut data Kementerian ESDM, secara nasional biomassa berpotensi menghasilkan listrik 49.810 MW, termasuk dari sampah kota. Saat ini, kapasitas terpasang untuk biomassa baru sebanyak 445 MW atau 0,89 persen dari total potensi tenaga listrik energi ramah lingkungan itu. Khusus untuk biogas dari sampah, dari 38 kota dan kabupaten di Indonesia, potensi listrik diperkirakan mencapai 236 MW.
Wakil Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Djoko Winarno memaparkan, kendala utama rendahnya pemanfaatan sampah organik untuk tenaga listrik adalah tingginya biaya investasi untuk mengumpulkan sampah, memilah antara sampah organik dan non-organik, mengolah sampah organik menjadi biogas, serta membangun pembangkit listrik tenaga sampah.
Rendahnya harga jual listrik dari pembangkit listrik tenaga sampah mengakibatkan biaya investasi sulit kembali, terutama jika memakai teknologi gasifikasi. Harga keekonomian listrik dari sampah itu di atas Rp 1.000 per kWh, sedangkan saat ini harganya baru Rp 820 per kWh. ”Jika harga jual listrik terlalu rendah, investor akan enggan berinvestasi dalam bisnis pengolahan sampah,” ujarnya.
Apalagi, pengolahan sampah untuk tenaga listrik itu berisiko tinggi, menimbulkan konflik sosial dengan warga sekitar yang terganggu oleh hilir mudiknya truk pengangkut sampah dan aroma busuk sampah. Para pemulung juga merasa terancam sumber nafkahnya dengan adanya kegiatan pengolahan sampah.
Selain itu, sebagian besar pemerintah daerah juga tidak mengalokasikan dana pengelolaan sampah yang memadai. Agar sampah bisa dikelola dengan baik, idealnya biaya pengelolaan sampah di atas Rp 200.000 per ton. Kenyataannya, sebagian daerah hanya berani mengalokasikan dana Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per ton, bahkan banyak daerah tidak mengalokasikan biaya pengelolaan sampah.
Sejauh ini, baru Pemprov DKI Jakarta yang mengalokasikan dana Rp 103.000 per ton untuk pengelolaan sampah, dan 20 persen di antaranya masuk ke kas Pemerintah Kota Bekasi sebagai kompensasi pemakaian lahan di Bekasi untuk TPA. Adapun volume sampah di Jakarta sekitar 6.000 ton per hari. ”Untuk mengembalikan modal, kami memproduksi kompos dan pihak Navigat memproduksi biogas untuk tenaga listrik,” kata Wakil Direktur PT Godang Tua Jaya, Linggom Lumban Toruan.
Direktur Eksekutif Lembaga Reformasi Pelayanan Dasar Fabby Tumiwa menambahkan, pemanfaatan listrik dari sampah juga terkendala buruknya sistem pengumpulan sampah di banyak kota. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya, jumlah sampah yang diproduksi dan dibawa ke TPA di beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah hanya 15 persen dari total volume sampah. ”Banyak sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan atau dibakar,” ujarnya.
”Kondisi sebagian besar TPA tidak memenuhi standar penerapan teknologi pengolahan sampah. Volume sampah yang dibuang juga melebihi kapasitas TPA dan bercampur antara sampah organik dan non-organik,” ujarnya. Jadi, kalau ada pelaku usaha yang hendak berinvestasi dalam bidang pengolahan sampah, dia harus menambah biaya untuk menata ulang TPA.
Insentif harga
Untuk menarik minat investor, pemerintah baru menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2012 tentang harga pembelian tenaga listrik oleh PT PLN dari pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah atau kelebihan tenaga listrik. Aturan pelaksanaan itu juga memuat tentang harga jual listrik dari pembangkit listrik berbasis sampah kota.
Dalam aturan tersebut, harga jual listrik dengan kapasitas hingga 10 MW, apabila berbasis sampah kota dengan teknologi ”sanitary landfill”, ditetapkan Rp 850 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan menengah dan Rp 1.198 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan rendah. ”Sanitary landfill” merupakan teknologi pengolahan sampah dalam kawasan tertentu yang terisolasi sampai aman untuk lingkungan.
Sementara harga jual listrik berbasis sampah kota menggunakan teknologi ”zero waste” ditetapkan Rp 1.050 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan menengah dan Rp 1.398 per kWh jika terinterkoneksi pada tegangan menengah. ”Zero waste” merupakan teknologi pengelolaan sampah sehingga terjadi penurunan volume sampah yang signifikan melalui proses terintegrasi dengan gasifikasi atau insinerator dan anaerob.
Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan PT PLN Mohamad Sofyan mengatakan, pihaknya mendukung penetapan harga listrik berbasis biomassa dan sampah kota oleh pemerintah. Apalagi, saat ini biaya penyediaan listrik jika memakai bahan bakar minyak Rp 2.300 per kWh. Selama ini, penetapan harga listrik berbasis biomassa berdasarkan negosiasi bisnis. Harga jual listrik di TPSA Bantar Gebang, misalnya, baru Rp 820 per kWh.
Sejumlah pemerintah daerah mulai menjajaki kerja sama dengan pelaku usaha pengolahan sampah untuk mengantisipasi pemberlakuan UU tentang pengolahan sampah. Studi mengenai potensi tenaga listrik berbasis biogas dari sampah dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, dan Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah Kota Surabaya, misalnya, berencana mengolah sampah di TPA Benowo dengan volume sampah 2.562 ton per hari mulai tahun ini dengan menggandeng PT Navigat Organic Energy Indonesia.
”Agar proyek pengolahan sampah berjalan baik dan layak secara ekonomi, pemda perlu mengalokasikan biaya pengelolaan dan volume sampah minimal 800 ton per hari. Karena itu, pemda-pemda sebaiknya membangun TPA regional sehingga kami dapat mengolah sampah dengan baik dan dapat menghasilkan tenaga listrik untuk dijual dan mengembalikan biaya investasi,” kata Budiman.
Tentu perlu komitmen kuat pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah agar sampah memberi manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan. Dengan menggunakan teknologi, sampah juga dapat menjadi tenaga listrik yang menerangi jutaan penduduk.
(EVY RACHMAWATI)
Rabu, 23 Januari 2013
Cuma Modal 6 Ribu Perak, Air Jadi Bahan Bakar Kompor
Andi Saputra - detikNews
Eddy Suprianto memaerkan temuannya (ari saputra/detikcom)
- Ini Dia Prototipe Kompor Berbahan Bakar Air
"Saya menemukan yang sekarang tidak sekali coba. Berulang kali selama 6 bulan," kata Eddy saat menyambangi kantor detikcom, Senin (11/6/2012).
Kegilaannya terhadap dunia kimia menjadi setelah 2008 lalu dia berhasil membuat kompor dengan bahan bakar air. Lantas dia mencoba memperbaiki idenya berkali-kali hingga menjadi alat yang lebih sederhana dan murah meriah.
"Air tinggal dicampur zat kimia yang saya olah. Murah kok, cuma Rp 6 ribu sudah bisa mengubah sebotol air mineral menjadi bahan bakar," ujar Eddy.
Untuk mendapat bahan seharga 6 ribu perak tersebut, cukup mudah didapat di pasaran. Dia yakin jika idenya mendapat paten dari pemerintah, masyarakat Indonesia dapat menyulap air menjadi bahan bakar kompor. "Saya sudah mencoba di rumah, satu gelas air bisa buat untuk memasak air panas atau menggoreng kerupuk. Airnya masih sisa banyak," ungkap Eddy.
Masalah timbul karena temuannya itu memerlukan kompor khusus. Tidak sembarang kompor dapat menyalurkan api dari air 'misterius' yang dicampur dengan alumunium ini. Namun baginya tidak menghalangi untuk segera mendaftarkan temuannya ke Dirjen HAKI.
"Yang akan saya daftarkan adalah paten campuran air dengan bahan kimia yang saya temukan. Lalu temuan ini akan saya demonstrasikan di Kementerian Perdagangan supaya mendapat hibah membuat prototipe kompor yang sesungguhnya karena dana saya cekak. Bikin prototipe kan mahal," harap Eddy.
Dia enggan mendemonstrasikan temuannya ke perusahaan swasta. Dia takut kompornya nanti akan dikomersilkan dan menguntungkan segelintir orang.
"Mau saya, setelah paten saya dibeli pemerintah, lalu biar masyarakat yang membuat campuran airnya. Kompornya biar UKM-UKM yang membikin," demikian cita-cita Eddy.
Minggu, 20 Januari 2013
5 Benda Indah Terbuat Dari Cokelat
17 November 2012 |
Posted by: uniknya.com
Oleh: Izzaniskala
[UNIKNYA.COM]: Menurut
catatan sejarah untuk kali pertamanya cokelat dikonsumsi adalah oleh
penduduk Mesoamerika kuno –sebuah wilayah di Meksiko, yakni sebagai
minuman. Dan hingga saat ini cokelat yang terbuat dari biji cacao (Theobroma cacao)
semakin mendunia dengan beragam olahannya. Namun selain untuk
dikonsumsi ternyata ada segelintir orang yang sengaja membuat sebuah
karya instalasi seni dengan menggunakan cokelat, dan rela menghabiskan
berton-ton jumlahnya. Berikut uniknya.com merangkum 5 benda terbuat dari
cokelat:
1. Sofa
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Tutup |
---|---|
Sebuah perusahaan cokelat Mars’ Galaxy
rupanya memiliki cara yang unik untuk mengampanyekan kegiatan gemar
membaca. Yakni dengan menyewa seorang model untuk duduk di atas sofa
yang terbuat dari cokelat sembari membaca buku. Seorang aktris televisi
Inggris, Emillia Fox pun dengan senang hati duduk di atas sofa cokelat
di Victoria Embankment Gardens di London. Melalui kampanye yang
dilakukan pada 2009 tersebut, Mars’ Galaxy berusaha meyakin para
pencinta cokelat bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan. Dan
cokelat dapat melumerkan gairah seseorang ke dalam sebuah bacaan.
2. Ruangan
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Tutup |
---|---|
Sebuah ruangan seluas 17 meter mulai
dari atap hingga lantainya terbuat dari cokelat ini sepertinya akan
membuat para pengunjung tak kuasa menahan liur mereka. Sebuah ruang unik
terbuat dari cokelat ini berada di sebuah pusat perbelanjaan di
Lithuania. Untuk membangun karya instalasi cokelat ini dibutuhkan tujuh
orang seniman, dengan 611 pon cokelat untuk membangun dan mendekorasi
sebuah ruangan yang indah. Pihak mal membangun ruangan cokelat ini dalam
rangka merayakan hari kasih sayang sedunia, Valentine Day.
3. Mobil
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Tutup |
---|---|
BMW yang satu ini memiliki bahan berbeda
dengan seri mobil lainnya, bahannya lebih istimewa karena seluruh
konstruksinya terbuat dari cokelat. BMW cokelat ini dipamerkan pada
sebuah perhelatan World Chocolate Wonderland yang berlangsung di Beijing
pada 2010 lalu. Para seniman membutuhkan lebih dari 80 pon cokelat
untuk menghasilkan sebuah replika BMW, serta replika Tembok Besar China
sepanjang 10 meter dan 650 Prajurit Terracota China yang popular.
4. Kotak Surat
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Tutup |
---|---|
Sebuah kotak surat besar yang satu ini
terbuat dari cokelat Godiva lengkap dengan hiasan hati yang terbuat dari
cokelat putih. Kotak surat ini dibuat untuk merayakan Hari Valentin
Godiva yang berlangsung di sebuah butik yang ada di 5th Avenue Kota New
York. Mereka membuat kotak surat dari cokelat ini untuk menghormati para
pencinta yang menggunakan surat untuk mengungkapkan perasaannya satu
sama lain. Selain kotak surat, terdapat meja dan rak buku yang juga
terbuat dari cokelat.
5. Kamar Hotel dan Seorang Model
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Tutup |
---|---|
Seorang perancang busana Karl Lagerfeld
rupanya telah mengalihkan gairah seninya dari busana ke cokelat. Hal
tersebut dibuktikan dengan rancangan instalasi kamar hotel lengkap
dengan seorang model pria yang duduk di atas kasur, dengan menggunakan
cokelat sebagai bahan dasarnya. Dan jika Anda pernah familiar dengan
wajah model tersebut, ia adalah replika dari Baptiste Giabiconi model
kebanggaan Lagerfeld.
Lagerfeld menggunakan kombinasi antara
cokelat mentah dengan es krim cokelat magnum, ia dibantu seorang ahli
sekaligus pematung cokelat Patrick Roger untuk membuat instalasi luar
biasa ini. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal mereka berdua
harus menghabiskan lebih dari 11 ton cokelat Belgia. (**)
Langganan:
Postingan (Atom)